literature review 20 jurnal

Literature Review 20 Jurnal yang berkaitan

dengan “ konten kreator”

Fina Kamila 202246500115 R4B

  1. "Strategi Personal Branding Kreator Konten TikTok dalam Mengembangkan Citra Diri Positif":

Dewa & Safitri (2021) melakukan penelitian mengenai pemanfaatan media sosial Tiktok sebagai media promosi industri kuliner di Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan studi kasus akun Tiktok @javafoodie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tiktok dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi produk kuliner secara online karena kepraktisan fitur dan konten Tiktok yang menarik perhatian masyarakat.


Bulele & Wibowo (2020) melakukan analisis fenomena sosial media dan kaum milenial dengan studi kasus Tiktok. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Tiktok menjadi salah satu media sosial yang populer di kalangan milenial karena fitur unggah video singkat yang menarik dan memudahkan pengguna untuk berkreasi. Tiktok juga dimanfaatkan untuk tujuan hiburan dan promosi.

Tambunan (2018) menjelaskan tentang komunikasi massa yang merupakan proses penyebaran pesan kepada khalayak luas melalui media massa untuk memberikan informasi, hiburan, dan membujuk. Kreator konten dapat memanfaatkan komunikasi massa melalui media sosial untuk berinteraksi dengan pengikut dan penonton.


Secara keseluruhan, literatur tersebut mereview tentang pemanfaatan media sosial khususnya Tiktok, serta konsep komunikasi massa yang relevan dengan strategi personal branding kreator konten Tiktok dalam penelitian ini.


Jurnal open accessjournal/newspaper article

Strategi Personal Branding Kreator Konten TikTok dalam Mengembangkan Citra Diri Positif (2023-06-19)


https://openknowledgemaps.org/map/1e705830ac1a12eb9b13586092e9e9c4?area=3&paper=03b276b99ed8d221c56c4ecd6bc0b769a64b5da094552f423d5529adcdde2d7e













  1. EFEKTIVITAS KONTEN VIDEO BEAUTY VLOGGER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK MAKE UP LUXCRIME

A. Beauty Vlogger dan Minat Beli Konsumen

Beauty vlogger merupakan orang yang membuat konten berupa video di Youtube yang berisi tentang kecantikan seperti makeup, skincare, dan alat-alat kecantikan lainnya (Widodo dan Mawardi, 2017). Beauty vlogger sering bekerjasama dengan brand-brand kosmetik untuk mempromosikan produk-produknya melalui video tutorial makeup. Kehadiran beauty vlogger dianggap lebih percaya oleh remaja dibandingkan dengan selebritas tradisional dalam mewakili produk kecantikan. Banyak remaja yang membeli produk kecantikan karena terinspirasi setelah menonton video beauty vlogger di Youtube (Westenberg, 2016). Model TEARS menjelaskan bagaimana kepercayaan (trustworthiness), keahlian (expertise), daya tarik (attractiveness), rasa hormat (respect), dan kesamaan (similarity) beauty vlogger dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang dipromosikan (Shimp, 2014).


B. Pengaruh Media Sosial terhadap Minat Beli

Media sosial saat ini menjadi salah satu sarana penting bagi merek-merek untuk berpromo karena memberikan kemudahan bagi pengguna untuk berinteraksi satu sama lain dan dengan perusahaan (Phillip Kotler dan Kevin Keller). Penelitian menunjukkan bahwa konten video di Youtube mampu mempengaruhi minat beli konsumen terhadap suatu produk (Cahyono, 2016). Salah satu cara mempromosikan produk yang populer adalah dengan memasukkannya ke dalam vlog atau video blog yang diunggah ke Youtube (Bukhari dkk, 2019). Remaja dan milenial merupakan konsumen terbesar produk kecantikan, dan mereka lebih percaya influencer dibandingkan selebritas konvensional untuk merepresentasikan produk (Kemenperin, 2018).


C. Produk Kosmetik Lokal Luxcrime

Luxcrime merupakan salah satu merek kosmetik lokal terbaru dan terpopuler di Indonesia. Ia masuk dalam 10 merek kosmetik lokal teratas dengan permintaan yang tinggi (Kumparan, 2020). Luxcrime sering dipromosikan oleh beauty vlogger ternama seperti Tasya Farasya melalui video tutorial makeup single brandnya. Hal ini menjadikan Luxcrime semakin dikenal oleh masyarakat. Pasar produk kecantikan yang potensial adalah remaja atau milenial yang dapat meningkatkan penjualan (Kemenperin, 2018). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konten video Tasya Farasya terhadap minat beli Luxcrime pada responden remaja.



journal/newspaper article

EFEKTIVITAS KONTEN VIDEO BEAUTY VLOGGER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK MAKE UP LUXCRIME (2022-11-13)

https://openknowledgemaps.org/map/73f1fb3aa5cd98f5100565720b460f3f?area=2&paper=0c7331683378ae8f5d3d7633e3ee182e7a7cbd77b9f9f230f571187660b064f3








  1. "Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise Beauty Vlogger terhadap Minat Beli Produk Kecantikan di Youtube (Studi pada Mahasiswi di Tiga Universitas Yogyakarta)":


Pemasaran merupakan aktivitas dan proses menciptakan, mengkomunikasikan dan mempertukarkan penawaran nilai untuk pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Persepsi merupakan proses yang timbul akibat adanya sensasi. Persepsi dipengaruhi oleh karakteristik konsumen seperti tingkat ambang batas.

Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana perusahaan menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen tentang produk melalui bauran pemasaran seperti iklan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.

Youtube menjadi tempat bagi siapa saja untuk mengunggah video dan membagikannya secara gratis. Youtube menyajikan beragam konten seperti berita, hiburan, dan olahraga. Youtuber dapat menghasilkan penghasilan dari monetisasi video.

Online consumer review merupakan bentuk electronic word of mouth yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Variabel online consumer review terdiri dari attractiveness, trustworthiness, dan expertise.

Attractiveness berhubungan dengan nilai sosial, tampilan fisik, dan kecocokan. Trustworthiness berkaitan dengan kejujuran dan integritas. Expertise mengacu pada pengalaman dan pengetahuan produk.


journal/newspaper article

Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise Beauty Vlogger terhadap Minat Beli Produk Kecantikan di Youtube (Studi pada Mahasiswi di Tiga Universitas Yogyakarta) (2022-01-24)

https://openknowledgemaps.org/map/73f1fb3aa5cd98f5100565720b460f3f?area=1&paper=e894731c2b33dc674a10fc3295726d47695c78918f31ebe1e35e49821dc62da7



  1. "Sukses Menjadi Konten Kreator Yang Berkarakter":


Kusuma dan Prabayanti (2022) melakukan analisis wacana kritis terhadap video YouTube Ningsih Tinampi untuk mengetahui karakter content creator berdasarkan konten yang dihasilkan. Hasilnya menunjukkan bahwa Ningsih Tinampi mampu menampilkan konten dengan nuansa kekeluargaan dan pendidikan yang baik. Karya ini relevan karena membahas tentang karakter content creator melalui konten yang dihasilkan.

Mahmudah (2018) membahas upaya pemberdayaan TIK dan perlindungan generasi Z di era digital. Generasi Z sangat terbuka terhadap teknologi sehingga perlu dipantau penggunaannya. Karya ini relevan karena membahas tentang pengaruh media sosial terhadap generasi muda.

Rafiq (2020) menganalisis dampak media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat. Hasilnya media sosial berpotensi besar mempengaruhi perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Karya ini relevan karena membahas dampak penggunaan media sosial di masyarakat.

Saingo (2022) melakukan kajian implementasi media sosial sebagai sarana pembentukan karakter Kristiani. Hasilnya media sosial dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa. Karya ini relevan karena membahas pemanfaatan media sosial untuk pembentukan karakter.

Wahyudi (2020) meneliti implementasi YouTube sebagai media alternatif pembelajaran literasi informasi. Hasilnya YouTube efektif sebagai pendukung pembelajaran di kampus. Karya ini relevan karena membahas pemanfaatan media sosial YouTube untuk kegiatan pembelajaran.


Secara keseluruhan, literatur tersebut relevan karena membahas tentang pengaruh media sosial, karakter content creator, hingga pemanfaatan media sosial untuk pembentukan karakter yang berkaitan dengan topik penelitian.


journal/newspaper article

Sukses Menjadi Konten Kreator Yang Berkarakter (2023-07-30)

https://openknowledgemaps.org/map/9eddc31232c5821cf7b48b284f707964?area=1&paper=0d32ca680eccd4e5b67b720d6924398d3ab2c54ae0e3ce4b80834b4d20d8440f



  1. Fenomena Pengguna Aplikasi Fitur Affiliate Di Media Tiktok Untuk

Menciptakan Peluang Bisnis


Jurnal ini membahas mengenai fenomena penggunaan fitur affiliate pada aplikasi TikTok untuk menciptakan peluang bisnis. Fitur affiliate di TikTok memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk mendapatkan komisi dari produk yang dipromosikan dan berhasil terjual.

Studi terdahulu yang relevan dengan topik ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Carolon dkk (2023) yang membahas pengaruh penggunaan new media TikTok terhadap pembentukan konsep diri generasi muda Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok berpengaruh besar terhadap perubahan perilaku penggunanya.

Penelitian lain yang relevan dilakukan oleh Sutin dan Rizky (2023) yang membahas mengenai tren penggunaan TikTok sebagai platform sosial media. Penelitian ini mengungkapkan bahwa TikTok menjadi salah satu aplikasi sosial media paling populer di Indonesia.

Jurnal ini berparadigma konstruktivisme, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data primer dari narasumber. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari referensi terkait.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur affiliate TikTok berpengaruh besar terhadap perubahan perilaku penggunanya menjadi tertarik menjadi affiliator. Konten edukasi membantu meningkatkan pemahaman tentang affiliate.

Penelitian ini berkontribusi dalam memahami peran TikTok dalam mengubah perilaku penggunanya untuk melihat peluang bisnis melalui fitur affiliate.


journal/newspaper article

Fenomena Pengguna Aplikasi Fitur Affiliate Di Media Tiktok Untuk Menciptakan Peluang Bisnis (2024-01-16)

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah/article/view/13804/pdf  



  1. Digital Personal Branding Konten Kreator Penyiar Melalui TikTok (2024-03-13)

Jurnal ini membahas mengenai digital personal branding yang dilakukan oleh Raye Shabrina sebagai konten kreator di TikTok dengan mengunggah konten terkait siaran dan public speaking.

Penelitian terdahulu yang relevan dilakukan oleh Ishihara dan Oktavianti (2021) membahas mengenai personal branding influencer di media sosial TikTok. Penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok dapat dimanfaatkan untuk kepentingan personal branding.

Penelitian lain oleh Putri dan Azeharie (2021) membahas strategi pengelolaan komunikasi dalam membentuk personal branding di TikTok. Hasilnya menunjukkan pentingnya konten konsisten dan komunikasi yang baik untuk membangun citra diri.

Jurnal ini menggunakan metode netnografi dengan pengumpulan data primer melalui Analisa.io dan wawancara serta data sekunder dari dokumentasi dan observasi.

Hasil analisis menunjukkan Raye Shabrina berhasil membangun digital personal branding melalui 8 aspek personal branding menurut Montoya dalam konten TikToknya.

Penelitian ini berkontribusi dalam memahami pemanfaatan TikTok untuk kepentingan personal branding secara digital bagi pengguna media sosial.


journal/newspaper article

Digital Personal Branding Konten Kreator Penyiar Melalui TikTok (2024-03-13)

https://openknowledgemaps.org/map/9eddc31232c5821cf7b48b284f707964?area=3&paper=abade008701ae394c661ef0f07ac9641d1f24d14b07a59e9bff605a58a2ef1dc 



  1. Kontenmu Menentukan Larisnya Jualanmu : Pelatihan Konten Kreator Bagi Kelompok Usaha Bersama (2023-12-31)

Jurnal ini membahas mengenai pelaksanaan pelatihan kepada pelaku usaha di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang tentang pembuatan konten pemasaran yang efektif sebagai content creator.

Penelitian terdahulu yang relevan dilakukan oleh Berger (2013) yang membahas mengenai strategi memublikasikan konten pemasaran secara viral di era digital. Penelitian ini menunjukkan bahwa konten yang menarik dapat mempengaruhi penyebaran informasi secara luas.

Penelitian lain oleh Odden (2012) membahas mengenai optimasi mesin pencari (SEO) dan cara memanfaatkan konten dalam meningkatkan peringkat situs di mesin pencari. Hasilnya menunjukkan pentingnya konten berkualitas untuk tujuan pemasaran dan peningkatan kinerja situs.

Jurnal ini menggunakan metode pelatihan langsung kepada pelaku usaha dengan memberikan materi tentang konten pemasaran, strategi distribusi, analisis kinerja, hingga praktik pembuatan konten.

Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terkait pembuatan konten pemasaran secara digital untuk meningkatkan brand awareness, interaksi pelanggan, hingga konversi penjualan.

Penelitian ini berkontribusi dalam memahami implementasi pelatihan kepada pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kapasitas di bidang pemasaran digital.





journal/newspaper article

Kontenmu Menentukan Larisnya Jualanmu : Pelatihan Konten Kreator Bagi Kelompok Usaha Bersama (2023-12-31)

https://openknowledgemaps.org/map/9eddc31232c5821cf7b48b284f707964?area=1&paper=fe310b3f19f8ab6ec033168d925864f7066fdcacc12d9d12e2fe7520c6aaf866


  1. Komunikasi adalah suatu proses yang terjadi melalui penyampaian stimulus berupa kata-kata oleh seorang komunikator dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang lain. Strategi komunikasi merupakan perencanaan yang efektif dalam penyampaian pesan sehingga mudah dipahami oleh orang lain dan mampu mengubah sikap atau perilaku mereka. Pentingnya strategi pemasaran digital telah terbukti dalam meningkatkan kesetiaan pelanggan.

Platform media sosial seperti YouTube memberikan peluang besar bagi para konten kreator. YouTube menjadi platform yang paling diminati di Indonesia, terutama oleh kelompok usia 16-64 tahun. Maraknya konten kreator membuat persaingan dalam YouTube meningkat. Konsistensi dalam unggahan konten menjadi kunci bagi keberhasilan seorang YouTuber. Pengikut cenderung tertarik pada konten yang inovatif, kreatif, dan menarik.

Jerome Polin merupakan sosok konten kreator yang sukses di YouTube dengan lebih dari 10 juta subscriber. Konten yang diunggahnya bersifat edukatif seperti battle pengetahuan dan bahasa Jepang. Kolaborasi dengan kreator lain turut menambah daya tarik konten. Personal branding Jerome Polin menitikberatkan pada keunikan, kebaikan, integritas, dan kinerja yang semakin menarik perhatian penonton.

Menurut Butar dan Fitrah (2018), terdapat empat karakteristik personal branding, yaitu authenticity, goodwill, integrity, dan performance. Hal tersebut telah diterapkan Jerome Polin dalam membangun citra mereknya. Konsistensi, konten bermanfaat, serta interaksi yang baik dengan pengikut menjadi kunci bagi keberhasilannya.


journal/newspaper article

ANALISIS FAKTOR DAN STRATEGI BRANDING YOUTUBER JEROME POLIN DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (2023-12-29)

https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jipsi/article/view/11526



  1. Optimalisasi Kreativitas Sosial Media Dengan Pelatihan Content Creator (2023-11-01)


Alyatalatthaf (2021) menyebutkan bahwa maraknya era digital saat ini tercermin dari perubahan paradigma masyarakat dalam hal komunikasi, bekerja, dan melaksanakan tugas. Pepatah yang mengatakan “menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh” membuat masyarakat antusias untuk menggunakan saluran komunikasi yang sederhana dan efektif seperti sosial media. Media sosial telah berhasil memutarbalikkan banyak pemikiran dan teori yang dimiliki.

Watie (2016) mengungkapkan bahwa jejaring sosial media telah menjadi suatu wadah untuk melebur semua tingkatan komunikasi. Hal yang perlu diwaspadai adalah konsekuensi yang muncul karena sosial media semakin membuka kesempatan tiap individu masyarakat untuk bebas mengungkapkan pendapat dengan kreativitas yang bermacam-macam.

Sosro dkk. (2023) menyebutkan bahwa terdapat berbagai macam aplikasi sosial media yang sedang berkembang pesat seperti Tik Tok, Instagram dan Youtube. Aplikasi tersebut tidak hanya digunakan untuk berbagi momen keseharian melalui gambar dan video, namun juga memiliki keuntungan untuk bisa mengasilkan melalui adsense. Dengan demikian, adanya sosial media dalam era saat ini dapat bermanfaat baik bagi masyarakat untuk brand suatu iklan maupun pengembangan soft skill serta kreativitas.

Majid dkk. (2022) mengungkapkan bahwa kehadiran internet saat ini menjadi salah satu kemajuan dalam berbagai hal yang akan memudahkan kehidupan sehari-hari bagi semua orang di masa mendatang. Dengan bantuan internet, orang-orang saat ini memiliki akses mudah ke semua informasi dari mana saja di dunia, mereka dapat berkomunikasi tanpa batasan waktu dan tempat, transfer uang difasilitasi sebagai hiburan, dan Internet menawarkan banyak keuntungan lainnya.


journal/newspaper article

Optimalisasi Kreativitas Sosial Media Dengan Pelatihan Content Creator (2023-11-01)

https://openknowledgemaps.org/map/9eddc31232c5821cf7b48b284f707964?area=10&paper=60f34ca00cc59990d02113f8382cddb217d3bc6a006e56ae6942f177bdaecdf7


  1. Pembahasan terkait pengertian konten kreator dan YouTube merujuk pada kajian para ahli terdahulu. Definisi konten kreator mengacu pada pengertian konten dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan pengertian konten media oleh beberapa penulis seperti Yelli Agesti, Evita Widasari, dan Aditya Jatiagung Nirwana.

Pengertian YouTube dan YouTuber juga mengutip pendapat para ahli seperti Gede Lingga Ananta Kusuma Putra, Eribka Ruthellia David dan kawan-kawan, serta Rulli Nasrullah terkait fitur dan manfaat YouTube sebagai media sosial dan sarana promosi. YouTube dijelaskan sebagai situs berbagi video yang memudahkan orang untuk berbagi karya mereka secara bebas.

Metode monetisasi YouTube dan program YouTube Partner Program dijelaskan dengan mengutip pendapat Denny Setyawan dan Jefferly Helianthusonfri terkait cara mendapatkan penghasilan dari YouTube melalui bergabung dengan YouTube Partner Program dan monetisasi lainnya.

Pedoman komunitas YouTube terkait konten yang dilarang mengutip penjelasan dari Kindarto dan Asdani untuk menjalankan pedoman tersebut.

Pembahasan hukum Islam mengenai kontrak antara YouTuber dan YouTube Partner Program mengutip pendapat para ulama terdahulu seperti Rachmat Syafei terkait fiqh muamalah dan ayat Alquran terkait larangan penggelapan dan penipuan.


https://www.journal.ibrahimy.ac.id/index.php/alhukmi/article/view/2325


  1. Manajemen Komunikasi Digital Perencanaan, Aktivitas dan Evaluasi Asosiasi Konten Kreator Indonesia dalam Meningkatkan Omset Bisnis UMKM


Perencanaan, aktivitas, dan evaluasi merupakan aspek penting dalam manajemen komunikasi digital. Manajemen komunikasi digital harus direncanakan dengan baik sejak awal untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa literatur yang relevan dengan topik ini antara lain:

Sagar Dua (2017) mengemukakan bahwa komunikasi digital telah mengembangkan banyak saluran baru antara manajemen perusahaan dengan pelanggan. Era digital menawarkan berbagai pilihan bagi pemasar untuk terlibat dengan pelanggan dan memberikan informasi merek. Hal ini sejalan dengan peran komunikasi digital dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Gatut et al (2019) mengungkapkan bahwa strategi komunikasi organisasi berbasis digital mencakup pengelolaan manajemen komunikasi, penggunaan saluran komunikasi, perencanaan komunikasi, pemilihan saluran, penggunaan media, serta keterlibatan berbagai pihak. Faktor internal perusahaan dan relasi eksternal mempengaruhi strategi komunikasi digital.

Dinn et al (2021) menyoroti peran strategi komunikasi digital dalam mengimplementasikan kurikulum perguruan tinggi secara optimal. Komunikasi digital penting untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi program akademik. Hal ini sejalan dengan penelitian ini yang mengkaji perencanaan, aktivitas, dan evaluasi komunikasi digital.

Begitu pula literatur-literatur lain memberikan pandangan bahwa perencanaan, aktivitas, dan evaluasi merupakan komponen penting dalam manajemen komunikasi digital suatu organisasi atau perusahaan. Dengan rencana yang matang, komunikasi digital dapat memberikan manfaat optimal bagi pencapaian tujuan organisasi.


https://ojs.stiami.ac.id/index.php/ABIWARA/article/view/2229/pdf



  1. "Bekerja Sebagai Konten Kreator Youtube Menurut Pandangan Islam":


Jurnal ini mendiskusikan tentang pekerjaan sebagai konten kreator YouTube dari perspektif hukum Islam. Artikel ini membahas bagaimana YouTube saat ini telah menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan dan banyak orang yang menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

Peneliti membahas mengenai definisi konten kreator YouTube yakni seseorang yang membuat konten edukatif atau hiburan untuk pengikutnya di YouTube. Konten yang dibuat bisa berupa video, foto, tulisan, podcast dan lainnya. Konten kreator dapat mendapatkan penghasilan dari program monetisasi YouTube seperti Google AdSense.

Secara teoritis, artikel ini menjelaskan pandangan hukum Islam tentang bekerja dan mencari nafkah. Islam mewajibkan umatnya untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup dan keluarga. Bekerja dalam Islam dianggap sebagai ibadah. Namun konten dan iklan yang ditampilkan harus halal menurut syariat.

Peneliti juga membahas syarat untuk bergabung dengan program monetisasi YouTube seperti jumlah subscriber dan jam tayang. Iklan yang muncul harus sesuai syariat Islam.

Secara umum, artikel ini membahas kehalalan pekerjaan konten kreator YouTube dalam perspektif hukum Islam, terutama terkait konten yang dihasilkan dan sumber penghasilannya. Literatur yang digunakan berupa ayat Alquran, hadis, serta pendapat ulama terkait hukum bekerja dalam agama Islam.


https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/9874



  1. Peluang Bisnis Menjadi Konten Kreator Di Kalangan Remaja Milenial Pada Era Digital Desa Banjar Kemuning Sedati Sidoarjo

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik konten kreator sebagai peluang bisnis di kalangan remaja milenial pada era digital antara lain:

  • Penelitian Hermawan (2018) mengungkapkan bahwa konten kreator muncul sebagai profesi baru yang merupakan inovasi dari industri kreatif dengan bantuan media sosial. Konten kreator membuka peluang bisnis bagi siapa saja untuk membangun identitas pribadi (personal branding) dan mendapatkan penghasilan.

  • Penelitian Maharani dkk (2022) menganalisis orientasi masa depan dan perencanaan karir empat subjek konten kreator yang berbeda-beda walaupun memiliki profesi yang sama. Hasilnya menunjukkan perbedaan pengalaman dan persiapan subjek dalam mengembangkan bisnis.

  • Penelitian Octavia (2022) menganalisis strategi promosi yang menggunakan pengaruh konten kreator untuk memasarkan suatu produk pada era digital. Salah satu aspek keberhasilan pemasaran melalui media sosial adalah menggunakan konten kreator sebagai influencer.

Penelitian terdahulu secara umum belum mengungkapkan etika yang harus diperhatikan konten kreator agar terhindar dari konten negatif. Begitu pula dengan karakteristik dan kendala yang dihadapi remaja milenial sebagai sasaran konten kreator.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada remaja milenial tentang peluang bisnis menjadi konten kreator secara etis dan menganalisis karakteristik serta kendala yang dihadapi.


https://jurnal-stiepari.ac.id/index.php/sewagati/article/view/820



  1. KONSTRUKSI BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DAN IDENTITAS DIRI KONTEN KREATOR DIO PRAYOGI PADA MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM DUNIA VIRTUAL

  1. Teori Presentasi Diri (Self-Presentation Theory)

Teori ini dikembangkan oleh Erving Goffman yang berfokus pada bagaimana individu secara sadar memanipulasi citra diri mereka untuk mengelola persepsi orang lain. Ada konsep "front stage" dan "backstage". Front stage adalah ketika individu berinteraksi dengan orang lain untuk menciptakan kesan, sementara backstage mereka bisa lebih autentik. Teori ini bermanfaat untuk memahami bagaimana Dio Prayogi mengelola citra dirinya di TikTok.


  1. Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi nonverbal lebih umum dalam interaksi sehari-hari. Jenis komunikasi ini mampu menyampaikan pesan tanpa kata-kata melalui bahasa tubuh, ekspresi, dll. Sedangkan komunikasi verbal melibatkan penggunaan bahasa lisan untuk berkomunikasi. Keduanya dimanfaatkan Dio Prayogi dalam berinteraksi di TikTok.


  1. Komunikasi Interpersonal

Membicarakan pertukaran informasi, perasaan, pandangan antar dua individu melalui interaksi langsung. Mengonsep bagaimana Dio berinteraksi dengan pengikutnya di TikTok.


  1. Media Sosial

Memungkinkan pengguna berinteraksi, berkolaborasi, berbagi konten secara online. TikTok sebagai contoh media sosial yang dimanfaatkan Dio untuk berkomunikasi.


  1. TikTok

Platform bagi para konten kreator untuk berkarya dan berekspresi dengan durasi video pendek dan beragam fitur kreatif. Membandingkan karakteristik TikTok dengan aktivitas Dio di platform ini.


  1. Konten Kreator

Membedah konsep konten kreator sebagai individu yang aktif berkarya di berbagai platform. Menganalisis posisi Dio sebagai konten kreator di TikTok.


Secara keseluruhan, literature review ini membahas berbagai teori dan konsep yang bermanfaat untuk memahami komunikasi dan identitas Dio Prayogi sebagai konten kreator di media sosial TikTok.


https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/scientia_journal/article/view/8377




  1. Perlindungan Hukum Bagi Konten Kreator Terhadap Konten yang Diunggah pada Aplikasi Tiktok Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


Dinda Sekar Puspitarini, Reni Nuraeni. 2019. “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif pada Happy Go Lucky House)”. Jurnal Commo. Vol.3.

Jurnal ini membahas mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media promosi. Pada studi ini dilakukan pada Happy Go Lucky House yang memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk melakukan promosi produknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial efektif untuk melakukan promosi dan mendapatkan customer engagement.


Khoirul Hidayah. 2013. “Hukum HKI (Hak Kekayaan Intelektual) Di Indonesia.”. Malang: UIN-Maliki Press.

Jurnal ini membahas tentang hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia. Termasuk salah satunya membahas mengenai perlindungan hukum terhadap hak cipta. Menjelaskan bahwa hak cipta merupakan hak istimewa yang dimiliki oleh seorang pencipta atas hasil karya intelektualnya. Pentingnya perlindungan hukum terhadap hak cipta guna menghindari pelanggaran hak.


Revian Tri Pamungkas; dan Djulaeka. 2019. “’Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Atas Lagu Yang Diunggah Pada Aplikasi Tiktok’”. jurnal SIMPOSIUM HUKUM INDONESIA. 1. 396

Jurnal ini membahas mengenai perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta atas lagu yang diunggah pada aplikasi TikTok. Menjelaskan bahwa yang dilakukan di TikTok dapat menjadi pelanggaran hak cipta jika tidak mendapat izin terlebih dahulu. Pentingnya adanya perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta.


http://repository.uki.ac.id/10454/



  1. "Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Youtube sebagai Media Konten Video Kreatif" ini:

Youtube merupakan salah satu media sosial yang sangat populer berdasarkan survei GWI pada tahun 2020. Pengguna youtube berada pada rentang usia 16-64 tahun dengan presentase mencapai 94%. Youtube memiliki lebih dari 1 miliar pengguna, yang berarti hampir sepertiga dari seluruh pengguna internet.

Youtube menjadi sarana bagi konten kreator untuk menuangkan kreatifitas dan menjadikan platform sebagai sumber insprasi. Banyak konten kreator yang menjadikan youtube sebagai mata pencaharian dan memperoleh keuntungan finansial dari video kreatif mereka.

Kreativitas didefinisikan sebagai hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur yang sudah ada sebelumnya. Konten kreator di Youtube lebih didefinisikan sebagai pengguna yang menggunakan youtube untuk berbagi kemampuan diri, bukan semata-mata sebagai sumber penghasilan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut beberapa ahli antara lain objek yang dipersepsi, alat indera, perhatian, pengalaman keluarga dan lingkungan sosial budaya seseorang. Persepsi bisa berupa persepsi positif maupun negatif tergantung interpretasi individu terhadap stimulus yang diterima.

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jko/article/view/9081



  1. PENGARUH KONTEN TIKTOK Dr. YESSICA TANIA (@dr.ziee) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI KESEHATAN KULIT WAJAH

Konsep Komunikasi Massa

Jurnal ini mengungkit konsep komunikasi massa yang mana merupakan pengiriman pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang (Bittner dalam Romli, 2016). Dengan perkembangan zaman, komunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui media massa.


Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu media massa yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Media sosial tidak hanya sebagai media tetapi mempengaruhi pendapat publik (Pratama, Lubis, et al., 2019 dalam Sihura, Hasibuan, & Hidayat, 2022). Salah satu media sosial yang populer khususnya di kalangan remaja adalah TikTok.


Konten Edukasi Kesehatan di TikTok

Konten edukasi kesehatan kulit merupakan konten populer di TikTok. Berdasarkan riset, masih banyak remaja yang belum mengetahui cara memilih produk skincare. Maka muncul konten kreator yang membahas tentang skincare salah satunya @dr.ziee (Markplus, Inc & Zap Clinic, 2018; Zap Clinic, 2021).


Pengaruh Konten TikTok terhadap Pengetahuan

Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif konten edukasi TikTok terhadap pengetahuan penontonnya, seperti pengetahuan mahasiswa (Vidyana & Atnan, 2022), keputusan pembelian produk (Sihura, Hasibuan, & Hidayat, 2022), serta perilaku kreatif (Aulia, Tayo, & Nayiroh, 2022). Hal ini menjadi latar belakang penelitian untuk mengkaji pengaruh konten @dr.ziee terhadap pengetahuan remaja tentang kesehatan kulit wajah.


https://www.jimcom.unram.ac.id/index.php/jimakom/article/view/141



  1. PENGELOLAAN KONTEN INSTAGRAM BEAUTY VLOGGERDALAM MEMBANGUN PERSONAL BRANDING

  1. Teori CMC (Computer Mediated Communication)

Teori ini digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini. CMC merupakan komunikasi yang terjadi antara manusia melalui media komputer dengan tujuan berinteraksi secara sosial. Komunikasi melalui media sosial seperti Instagram dapat diartikan sebagai bentuk CMC.


  1. Selebgram dan Personal Branding

Istilah selebgram yang merujuk pada selebritas di media sosial seperti Instagram menjadi topik pembahasan. Selebgram memiliki popularitas tinggi dengan jumlah followers yang besar. Salah satu cara untuk meningkatkan popularitas selebgram adalah dengan membangun personal branding yang konsisten.


  1. Beauty Vlogger

Jurnal ini membahas tentang fenomena beauty vlogger yang menjadi tren saat ini, terutama di kalangan generasi Z. Beauty vlogger mengunggah berbagai konten terkait kecantikan seperti make up tutorial, review produk, dll. Upaya membangun personal branding menjadi penting bagi beauty vlogger.


  1. Visualisasi Konten

Visualisasi konten dianggap sebagai kunci utama dalam membangun personal branding melalui Instagram. Gambar dan video yang menarik perhatian dapat menyampaikan pesan secara efektif. Prinsip Gestalt tentang pemahaman melalui representasi visual dipakai dalam penelitian ini.


  1. Perencanaan Pesan dan Hambatan

Jurnal ini menganalisis bagaimana perencanaan pesan beauty vlogger dan hambatan yang dihadapi, seperti kurangnya peralatan, masalah semantik, hingga perilaku antar beauty vlogger, dalam membangun personal branding melalui Instagram.


https://journal.unpas.ac.id/index.php/linimasa/article/view/8721


  1. PENGARUH CLICKBAIT PODCAST DEDDY CORBUZIER TERHADAP MINAT MENONTON

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Ahmad Farhan Habib (2020) yang membahas pengaruh kesenjangan kepuasan terhadap kepuasan mendengar dan keberlanjutan mendengarkan podcast Spotify. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh positif antara kesenjangan kepuasan dan kepuasan mendengar serta antara kepuasan mendengar dengan intensi keberlanjutan mendengarkan podcast. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pada suatu konten berpengaruh terhadap minat untuk terus mengkonsumsi konten tersebut.

Konsep clickbait yang digunakan peneliti diambil dari beberapa sumber, di antaranya penelitian Biyani et al (2016) yang mengidentifikasi delapan elemen clickbait yang dapat digunakan untuk mengukur variabel clickbait. Delapan elemen tersebut antara lain exaggeration, inflammatory, formatting, teasing, graphic, bait-and-switch, ambiguous, dan wrong.

Konsep minat menonton yang digunakan peneliti diambil dari teori Sugiyono (2017) yang membedakan minat menonton ke dalam tiga dimensi, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Dimensi-dimensi ini digunakan untuk mengukur variabel minat menonton.

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Jenetia Nikita Pangerapan et al (2018) yang meneliti persepsi mahasiswa terhadap clickbait pada berita Instagram. Penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa cenderung memiliki pandangan negatif terhadap penggunaan clickbait.

Penelitian ini berkontribusi dalam menambah pengetahuan mengenai pengaruh clickbait podcast terhadap minat menonton, khususnya podcast YouTube Deddy Corbuzier. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi konten kreator agar meningkatkan kualitas konten dengan mempertimbangkan penggunaan clickbait.


https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JBK/article/view/16534



  1. Pengaruh Celebrity Endorser Dan Beauty Vlogger Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Wardah Pada Pengguna Media Sosial Instgram


Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi di Indonesia semakin pesat, membuat internet menjadi salah satu media yang digemari oleh masyarakat. Internet merupakan media yang memiliki peran penting dalam penyebaran informasi.

Mudahnya mengakses internet menciptakan penyebaran informasi semakin gampang untuk didapat. Masyarakat cenderung lebih memakai media online menjadi media untuk mencari informasi ataupun membagikan informasi yang dimiliki.

Persaingan pada bidang pemasaran produk begitu ketat. Salah satu aktivitas pemasaran yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produk yang mereka hasilkan secara sempurna merupakan menggunakan periklanan.

Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki karakteristik yaitu dapat menghasilkan dan membagikan karya berupa foto dan video kepada pengguna lain menjadikan sarana komunikasi efektif bagi pemasar kepada konsumen.

Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan dalam mempromosikan di Instagram seperti menggunakan para selebriti. Celebrity Endorser merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan.

Wardah adalah salah satu merek produk kosmetik yang menggunakan promosi penjualan menggunakan media instagram. Wardah berkolaborasi dengan banyak celebrity papan atas sebagai ikon produknya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa promosi menggunakan Celebrity Endorser dan Beauty Vlogger berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.


https://jist.publikasiindonesia.id/index.php/jist/article/view/336




Postingan populer dari blog ini

Metode Penelitian: Analisis Semiotika Logo PT Paragon Technology and Innovation

Analisis Semiotika Lukisan Budaya Aceh